Saturday, August 16, 2008

Jelang HUT RI, Ribuan Bocah Menggambar di Jalan


14/08/2008 13:23 HUT RI

Jelang HUT RI, Ribuan Bocah Menggambar di Jalan




Liputan6.com, Solo: Sebanyak 1.945 anak dari berbagai
sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Solo, Jawa Tengah, belum lama
ini menggambar di aspal ruas Jalan Kadipiro. Beragam coretan pun mereka
tuangkan dalam rangka menyambut HUT ke-63 Kemerdekaan Indonesia, 17
Agustus mendatang.



Ribuan anak-anak tersebut membawa kapur beraneka warna. Mereka
menggoreskan beragam gambar bertema kemerdekaan, seperti pejuang,
bendera, hingga semarak gapura desa menjelang HUT RI. Namun sebagian
mengeluh kesulitan karena aspal terasa keras dan kasar. Tak jarang
kapur yang mereka gunakan patah.



Meski begitu, anak-anak mengaku senang mengikuti acara yang tak lazim
dilakukan orang ini. Melalui media sederhana dan murah, para bocah
berkesempatan mengeskpresikan perasaan, pikiran, serta ide tentang hari
kemerdekaan.(IKA/Wiwik Susilo)

Rayakan HUT RI, Suami Gendong Istri


16/08/2008 13:32 HUT RI

Rayakan HUT RI, Suami Gendong Istri




Liputan6.com, Banyumas: Memang banyak cara meramaikan
hari kemerdekaan ke-63 Republik Indonesia. Di Banyumas, Jawa Tengah,
misalnya, digelar lomba suami menggendong istri di kubangan lumpur.



Peserta tidak akan mudah mencapai garis finish. Sebab kubangan lumpur
cukup dalam dan licin. "Susahlah karena ada lumpur. Terus istri saya
juga berat jadi kalah, " Darmaji, salah satu peserta lomba.



Tiga pasangan suami-istri yang berhasil mencapai finish tercepat
mendapatkan bingkisan berupa satu paket bahan kebutuhan sehari-hari.
Diharapkan lomba itu dapat menambahkan keharmonisan
keluarga.(DWI/Mardianto)

Kain Merah Putih Dibentangkan Lima Kilometer

16/08/2008 18:08 HUT RI
Kain Merah Putih Dibentangkan Lima Kilometer

Liputan6.com, Bandung: kain merah putih dibentangkan sepanjang lima kilometer mengelilingi bukit dan lahan seluas 44 hektare di kaki Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Ide ini berasal dari warga yang prihatin dengan rusaknya hutan-hutan kita.

Seribu bendera Merah Putih menyemarakkan Kota Bengkulu. Warga menapak tilas perjalanan mantan Presiden Soekarno dan Fatmawati semasa diasingkan di Bengkulu. Pawai berakhir di rumah kediaman Bung Karno, Jalan Anggut Atas.

Di Jakarta, 1.000 orang dari berbagai komunitas juga merayakan proklamasi dengan napak tilas. Napak tilas dimulai dari Museum Proklamasi di Jalan Imam Bonjol, tempat naskah proklamasi dirumuskan dan berakhir di Tugu Proklamasi.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

Tuesday, August 12, 2008

ICW Ajukan Desain Seragam Koruptor ke KPK


12/08/2008 12:22 Kasus Korupsi

ICW Ajukan Desain Seragam Koruptor ke KPK
Liputan6
Desain seragam koruptor usulan ICW.

Liputan6.com, Jakarta: Wacana
membuat seragam bagi koruptor yang ditangkap Komisi Pemberantasan
Korupsi langsung disambar Indonesia Corruption Watch (ICW). Niat itu
tak main-main. ICW langsung mengajukan delapan desain seragam koruptor
ke gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/8). Bahkan peragaan busana pun
digelar.



Layaknya peragawan, tiga staf ICW memamerkan tiga dari delapan desain
seragam koruptor yang diusulkan ke KPK. Menurut pihak ICW, seragam
untuk tahanan KPK sangat mendesak. Pasalnya, selama ini baik tersangka
maupun terdakwa korupsi diberi keleluasaan mengenakan pakaian rapi
bahkan mewah.



Pihak ICW mengusulkan tulisan "Tahanan KPK Kasus Korupsi" dalam seragam
tersebut. Hal itu untuk menepis tudingan pelanggaran asas praduga tak
bersalah.



Desakan pemakaian seragam koruptor juga meluas. Itu karena masyarakat
melihat pesakitan macam Artalyta Suryani masih sempat berdandan modis
layaknya selebriti. Bahkan Jaksa Urip pun nampak masih mengenakan baju
safari layaknya jaksa yang masih aktif bertugas. Seragam itu diharapkan
memberi efek jera.(IKA/Indah Dian Novita dan Rudi Utomo)

Mantan Bupati Purwakarta Dituntut Lima Tahun Penjara

12/08/2008 20:16

Mantan Bupati Purwakarta Dituntut Lima Tahun Penjara
Liputan6

Liputan6.com, Purwakarta:
Mantan Bupati Purwakarta Lily Hambali Hasan dituntut lima tahun penjara
di Pengadilan Negeri Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (12/8). Lily
dianggap sah telah melakukan tindakan korupsi dana bantuan bencana alam
serta pembangunan Gedung Islamic Center dengan kerugian negara mencapai
Rp 3,7 miliar.

Selain itu, Lily harus mengembalikan uang negara Rp 793 juta dan
didenda Rp 100 juta. Rencananya sidang akan dilanjut pada Rabu pekan
depan. Kasus korupsi ini juga melibatkan mantan Sekda Purwakarta Rahmat
Gartiwa serta mantan Bendahara Pemda Purwakarta Entin Kartini yang
sudah divonis delapan tahun penjara.(JUM/Syamsu Nursyam)

AS Dinilai Arogan Terhadap Indonesia

12/08/2008 19:28
AS Dinilai Arogan Terhadap Indonesia
Liputan6
Liputan6.com, Yogyakarta: Pengamat politik di Yogyakarta menilai surat Kongres Amerika Serikat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait pembebasan dua anggota Organisasi Papua Merdeka menunjukkan sikap arogansi AS terhadap Indonesia.

"AS yang merasa sebagai polisi dunia telah secara arogan mencampuri urusan dalam negeri Indonesia dengan berkedok hak asasi manusia," kata Agung Nugroho dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa (12/8).

Padahal, kata dia, AS tidak mengetahui kasus ditangkapnya anggota OPM itu, ini masalah dalam negeri Indonesia, sehingga negara lain tidak bisa seenaknya mengintervensi Indonesia sebagai negara berdaulat.

"Sebaiknya Pemerintah Indonesia tidak perlu menanggapi surat Kongres AS tersebut, sebagai negara berdaulat Indonesia memiliki kewenangan untuk menentukan urusan dalam negerinya sendiri," katanya. Ia menilai AS sering memojokkan negara-negara berkembang yang dinilai tak sejalan dengan politik luar negerinya.

Namun yang perlu diantisipasi adalah eksistensi OPM. Surat Kongres AS itu bisa memberi makna OPM memiliki jaringan yang cukup kuat di luar negeri. "Buktinya Kongres AS sampai mengirimkan surat kepada Presiden Indonesia dan minta pembebasan dua anggota OPM," katanya.(JUM/ANTARA)

Eko Yuli Irawan Meraih Perunggu Angkat Besi Olympiade Beijing 2008


Medali Emas dari Penggembala Kambing SEA GAMES 2007
cahpamulang

SIAPA sangka lelaki lajang yang memakai kalung medali emas dan sedang dikerumuni oleh wartawan di hall Nakhon Ratchasima Vocational College itu dulunya adalah seorang penggembala kambing. "Waktu kecil dulu saya punya kambing empat, dan bapak saya tidak mengizinkan saya main atau pergi ke mana saja sebelum saya ’angon’ (dalam bahasa Jawa berarti menggembala) kambing terlebih dulu. Itu pekerjaan saya waktu kecil," kata Eko Yuli Irawan yang mempersembahkan medali emas bagi Indonesia dalam SEA Games 2007 Thailand, Sabtu (8/12).

Atlet pemegang gelar juara dunia junior 2007 yang dia raih pada bulan Mei di Praha, Republik Ceko tahun ini, meneruskan kisah perjalanannya masa lalu hingga dia menjadi seorang atlet angkat besi.

"Saat itu saya masih SD (Sekolah Dasar) di Lampung dan kira-kira umur saya 12 tahun, saya diajak teman-teman nonton orang latihan angkat besi. Eh gak taunya saya malah tertarik untuk ikut latihan. Padahal saya tidak bermodal apa-apa," kata Eko Yuli yang mencatat total angkatan 284 dan sekaligus memecahkan rekor lama SEA Games 2003 yang dibuat atlet Indonesia Jadi Setiadi pada SEA Games di Hanoi dengan total angkatan 270.

"Teman-teman bilang udah pokoknya besok kamu bawa sepatu dan kaos langsung kita latihan," begitu kata atlet kelahiran Lampung 24 Juli 1989 saat mengenang bagaimana pertamakali dia bersentuhan dengan olahraga angkat besi.

Namun ketika ditanya apakah orang tua tidak melarangnya untuk berolahraga angkat besi yang seperti dikenal oleh orang awam merupakan olahraga yang tidak menjanjikan masa depan, dia mengatakan tidak.

"Orang tua tidak melarang, tapi ya itulah yang penting saya sudah selesai angon kambing baru boleh main," tambah atlet yang sekarang berstatus sebagai pelajar SMA IV Balikpapan, Kaltim itu.

"Dulunya saya sempat mau berhenti bergelut di olahraga angkat besi, tapi gak taunya saya malah menang di kejuaraan nasioal, ya akhirnya urung untuk mundur dari olahraga itu,’ katanya.

Ketika ditanya tentang cita-citanya yang berkaitan dengan olahraga angkat besi, Eko Yuli dengan tegas mengatakan ingin sekali menang di Olimpiade. "Saya sangat memimpikan bisa memenangi medali di Olimpiade, entah itu kapan bakal terwujud yang jelas itulah ambisi saya," katanya. (ANT/ABI)



MEDALI PERUNGGU DI OLYMPIADE BEIJING 2008

Source : http://www.jamd.com/search?text=Eko%20Yuli%20Irawan


Olympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - WeightliftingOlympics Day 2 - Weightlifting


Daylife.com

(L-R) Silver medalist Hong Anh Tuan of Vietnam, gold medalist Long Qingquan of China and bronze medalist Eko Yuli Irawan of Indonesia celebrate on the podium for the men's 56 kg weightlifting event during the 2008 Beijing Olympic Games at the Beijing University of Aeronautics and Astronautics Gymnasium in Beijing on August 10, 2008. From Getty Images by AFP/Getty Images.
Indonesia's Irawan Eko Yuli celebrates with his bronze medal during the medal ceremony for the 56 kilogram weightlifting competition at the Beijing 2008 Olympics in Beijing, China Sunday, Aug. 10, 2008. From AP Photo by Ed Wray.Indonesia's Eko Yuli Irawan makes a lift during the 56 kilogram weightlifting competition at the Beijing 2008 Olympics in Beijing, China Sunday, Aug. 10, 2008. Eko Yuli Irawan won bronze. From AP Photo by Ed Wray.Gold medalist Long Qingquan of China, center, is flanked by silver medalist Anh Tuan Hoang of Vietnam, left, and bronze medalist Eko Yuli Irawan of Indonesia, celebrate on the podium after the men's 56 kilogram weightlifting competition at the Beijing 2008 Olympics in Beijing, Sunday. Aug. 10, 2008. From AP Photo by Andres Leighton.Eko Yuli Irawan of Indonesia shows his bronze medal for the men's 56 kilogrm category of the weightlifting competition at the Beijing 2008 Olympics in Beijing, Sunday. Aug. 10, 2008. From AP Photo by Andres Leighton.