Ragam Koleksi Cinderamata Pak Harto
Liputan6.com, Jakarta: Selama 32 tahun menjabat presiden, Soeharto banyak menerima cinderamata dari berbagai kalangan baik dalam maupun luar negeri. Banyak pimpinan negara asing seperti presiden, perdana menteri, atau tokoh terkemuka dunia lainnya menghadiahi Pak Harto beragam benda.
Cinderamata-cinderamata itu kini tersimpan di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Museum yang didirikan atas inisiatif Ibu Tien Soeharto pada pertengahan 1993 itu memiliki lahan seluas sekitar 21 hektare.
Sebelum memasuki ruang pamer utama museum, pengunjung akan melewati ruang muka berisi ukiran yang menggambarkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Di dalam ruang pamer utama, terpajang koleksi yang berjumlah 12.000 buah mulai dari keramik hingga lukisan.
Penempatan cinderamata ini terbagi dalam beragam kelompok seperti hasil karya seniman dalam atau luar negeri. Lalu ada bagian khusus untuk ukiran perak yang kebanyakan pemberian dari pimpinan negara-negara di Asia atau tokoh masyarakat.
Di bagian lain, ada koleksi berbagai macam batu yang umumnya berasal dari Asia Timur. Ada juga koleksi guci. Salah satu di antaranya pernah dinobatkan sebagai guci tertinggi di dunia. Guci asal Cina itu memiliki tinggi 3,88 meter.
Ada benda yang sering digunakan sebagai latar belakang foto bersama bagi pengunjung Museum Purna Bhakti Pertiwi yaitu ukiran akar pohon karet. Ukiran yang berusia 100 tahun itu merupakan sumbangan dari Jonathan Parapak, mantan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Dari Afganisthan, Presiden Soeharto memperoleh lukisan foto diri dalam permadani dan seperangkat benda kristal.
Bila berkunjung ke museum ini, Soeharto biasa beristirahat di lantai lima. Sedangkan lantai puncak atau lantai ketujuh biasanya digunakan Pak Harto untuk tafakur.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)
No comments:
Post a Comment