Monday, August 4, 2008

Ryan Jalani Uji Kebohongan

04/08/2008 12:29 Pembunuhan Berantai
Ryan Jalani Uji Kebohongan

Liputan6.com, Surabaya: Tersangka pembunuhan berantai di Jombang, Verry Idham Henyansyah alias Ryan, menjalani uji kebohongan di Gedung Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya, Senin (4/8) pagi. Selain untuk memastikan kebenaran keterangan dari Ryan, uji kebohongan ini diharapkan pula dapat menguak seluruh keterangan tersangka yang masih disembunyikan. Polisi menilai, tersangka kerap berubah-ubah dalam memberikan keterangan, terutama tentang jumlah korbannya [baca: Orangtua Ryan Jalani Tes Kebohongan].

Selain Ryan, besok pagi, polisi berencana menguji kebohongan anggota keluarga tersangka pembunuhan berantai yang menggemparkan tersebut. Mereka adalah orangtua Ryan, Siyatun dan Achmad Sodikun, serta kakak tersangka, Mulyo Wasis.

Sementara, dua keluarga korban pembunuhan berantai, yakni keluarga Agustinus Setiawan dan Zainal Abidin alias Zaki, pagi tadi mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Kedatangan mereka untuk menjalani tes DNA (Deoxyribonucleic Acid). "Ya, saya menunggu kepastiannya saja," ucap Lilik, ibu Agustinus.

Sejauh ini, tim penyidik Kepolisian Daerah Jatim berhasil mengidentifikasi tiga jenazah yang sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing. Mereka adalah Vincent, Guntur alias Guruh dan Ariel Sitanggang. Saat ini masih tersisa tujuh jenazah korban pembunuhan berantai yang masih dalam proses tim identifikasi dan Labfor Kepolisian Jatim [baca: Keluarga Korban Jalani Tes DNA].(ANS/Rachmat Hidayat)



Kedua orang tua Ryan. 03/08/2008 12:28 Pembunuhan Berantai
Orangtua Ryan Jalani Tes Kebohongan

Liputan6.com, Jombang: Setelah lebih sepekan didengar keterangannya sebagai saksi di Markas Kepolisian Resor Jombang, hari ini atau Ahad (3/8), kedua orangtua Ryan, Siyatun dan Achmad, dibawa ke Kantor Kepolisian Daerah Jawa Timur. Ini terkait rencana penyidik memeriksa orangtua Ryan melalui pendeteksi kebohongan atau lie detector.

Polisi juga akan kembali menguji Ryan atau Verry Idham Henyansyah dengan pendeteksi kebohongan. Terutama buat mengungkap dugaan adanya korban lain dan adanya keterlibatan pelaku lain. Ini sekalipun penggalian di halaman belakang rumah orangtua Ryan tidak menemukan jenazah baru [baca: Polisi Akan Gunakan Alat Pendeteksi Kebohongan].

Sejauh ini, Ryan baru mengakui sebelas korban. Sepuluh di antaranya dikuburkan di rumah orangtuanya di Jombang. Sementara satu orang dimutilasi di apartemennya di Depok, Jawa Barat.

Tes kebohongan diperlukan karena ada beberapa keterangan ibu Ryan, Siyatun, yang masih diragukan. Antara lain soal penggalian lubang untuk kolam ikan. Belakangan diketahui, kolam itu digunakan Ryan untuk mengubur korban yang dibunuhnya [baca: Graddy Diduga Cucu Rima Melati].

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Jombang Ajun Komisaris Polisi Kasiyanto, selain membawa kedua orangtua Ryan dan kakak kandungnya, penyidik juga mengambil sejumlah barang bukti. Di antaranya sepeda motor milik korban Mohamad Aksoni, warga Tarik, Sidoarjo dan kepunyaan Zainal Abidin alias Zaki, penyiar radio di Jombang. Serta, peralatan elektronik milik Vincentius, korban asal Wonogiri, Jawa Tengah. Semua barang bukti itu selama ini berada di rumah orangtua Ryan di Jombang.(ANS/Bambang Ronggo)


Keluarga Guntur di RS Bhayangkara Polda Jatim.
24/07/2008 17:57 Kasus Mutilasi

Keluarga Korban Jalani Tes DNA

Liputan6.com, Surabaya: Misinem dan Tumiji, orang tua Guntur atau Guruh Setyo Pramono, menjalani tes DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) di Rumah Sakit Bhayangkara, Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kamis (24/7). Tes dilakukan untuk keperluan identifikasi jenazah korban pembunuhan yang dilakukan Verry Idham Hekyansah alias Ryan. Usai diperiksa, Misinem merasa cemas dan mengharapkan agar hasil pemeriksaan tidak cocok dengan korban.

Meski sebelumnya Ryan sudah mengakui telah membunuh Guntur, Misinem mengharapkan anaknya masih hidup. Sebelumnya, tes DNA juga sudah dilakukan keluarga Vincent dan Ariel, korban pembunuhan berantai lainnya dengan tersangka Ryan. Hasil pemeriksaan diharapkan akan diketahui dua pekan mendatang untuk dicocokkan dengan empat jenazah yang ditemukan di rumah orang tua Ryan di Jombang, Jatim [baca: Korban Kesadisan Ryan Diduga Bertambah ].

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara polisi terhadap Ryan diketahui motif kasus pembunuhan dan mutilasi adalah karena cemburu serta ingin menguasai harta benda korban. Tindakan ini dilakukan karena tersangka ingin tampil mewah. Ini juga dibuktikan dengan ditemukannya sejumlah perhiasan yang diduga milik korban di rumah tersangka di Jombang.

Ryan mengaku telah membunuh empat orang di rumahnya. Guntur asal Nganjuk, Jatim, diduga dibunuh April 2007. Grandy, warga negara Belanda diduga dibunuh Februari 2008. Ariel Somba Sitangggang asal Depok, Jawa Barat dan Vincent atau Yudhi Priyono asal Wonogiri, Jawa Tengah diduga dibunuh April 2008. Serta Hery Santoso dimutilasi pekan lalu.

Ryan kini juga diperiksa dalam kasus hilangnya empat orang setelah terakhir kali bertemu dengan tersangka. Ke empat orang itu adalah Nanik dan putrinya, Agustinus dan Zaki. Polisi menduga masih ada korban kejahatan Ryan yang lain. Dalam kasus ini sudah ada sepuluh orang yang melapor ke polisi karena kehilangan anggota keluargannya. Begitu juga laporan melalui telepon dan pesan singkat.

Di tempat terpisah, Suprayitno, suami Nanik dan kerabatnya mendatangi kediaman orang tua Ryan. Dia ingin melihat barang bukti yang diduga milik korban. Namun, semua barang bukti sudah dibawa polisi.

Nanik terlihat terakhir kali membeli cincin bersama tersangka dan anak korban di Jalan Ahmad Yani, Jombang. Namun setelah itu tidak diketahui keberadaannya [baca: Polisi Sita Perhiasan dan Surat ].

Rumah orang tua tersangka kini hampir setiap hari ramai didatangi warga. Apalagi beredar dugaan masih ada lagi korban yang dihabisi Ryan dan dikubur di sekitar rumahnya. Sebelum peristiwa itu terkuak, rumah ini sepi apalagi di belakangnya tertutup pohon bambu sehingga memungkinkan tersangka leluasa menghabisi korban-korbannya.

Berdasarkan keterangan saksi mata, mereka sempat melihat Ryan datang ke rumah orang tuanya bersama orang tak dikenal. Namun, orang-orang tersebut kini tidak diketahui keberadaanya.

Dugaan sementara para korban dikubur di tempat penampung kotoran atau septic tank yang berada di belakang rumah. Para korban kemungkinan dihabisi pada akhir pekan karena setiap Sabtu dan Ahad, orang tua tersangka tidak ada di rumah.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

No comments:

Blog Archive