Sunday, July 27, 2008

Portal Keris Indonesia nggak pernah update - piye ki?

Keris Jawa, sebagai senjata tradisional Jawa merupakan perlambang estetika tinggi, yang memiliki arti seremonial dan teknologi metalurgi unggul, di samping benda antik yang sangat berharga. Keris adalah karya agung warisan kebudayaan Indonesia yang sangat dihargai dan mampu memukau masyarakat dunia.

Kita bersyukur bahwa baru-baru ini keris diakui sebagai World Heritage dan memperoleh penghargaan Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Huminity dari UNESCO, yang merupakan bukti pengakuan dunia akan keris sebagai karya agung warisan Indonesia.

PT. INDONESIA KEBANGGAANKU adalah perusahaan yang khusus didirikan dengan menonjolkan dan mempromosikan segala sesuatu yang patut dibanggakan oleh Indonesia, dengan bangga memilih buku "KERIS JAWA: Antara Mistik dan Nalar" sebagai buku pertamanya.

Buku bermutu yang patut dibanggakan bangsa Indonesia ini akan sangat bermanfaat tidak saja bagi pemerhati dan pencinta budaya keris, tetap juga bagi kalangan akademis ataupun pihak-pihak lain yang perduli terhadap karya-karya agung benda seni dari Indonesia.

Mari kita bersama-sama menggerakkan rasa kebanggaan dan nasionalisme bangsa Indonesia.

Salam,
Rudy J. Pesik
Direktur Utama
PT. INDONESIA KEBANGGAANKU


20 Desember 2005
Setelah wayang dua
tahun silam, kini giliran keris Indonesia diakui sebagai salah satu
warisan budaya dunia yang mesti dilestarikan. Pengakuan UNESCO di Paris
25 November lalu itu tentu merupakan percikan segar di tengah serba
keterpurukan Indonesia akhir-akhir ini.
Oleh Jimmy S Harianto
(Harian KOMPAS, Selasa 20 Desember 2005, hal. 1 dan 15).

Keris,
seperti juga teater Kabuki dari Jepang, pentas tradisional India -
Ramlila yang mengetengahkan epik Ramayana-Samba dari Brasil, Mak Yong
dari Melayu, "Masih hidup dan dihayati, tradisi masih berlanjut.
Berbeda dengan budaya samurai di Jepang yang kini sudah mati," ungkap
Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Koichiro Matsuura, yang
ditemui Kompas pekan lalu, beberapa saat setelah menyerahkan sertifikat pengakuan UNESCO itu kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta.

Sebenarnya
ada 64 warisan budaya yang diusulkan berbagai negara untuk diakui
sebagai warisan dunia oleh UNESCO tahun ini. Akan tetapi, setelah
melalui penilaian para juri yang bersidang pada 20-24 November 2005
dengan ketua Putri Basma binti Talal dari Jordania, hanya 43 yang
diakui sebagai warisan budaya oral serta nonbendawi manusia (intangible cultural heritage of humanity).

Sementara mahakarya (masterpiece)
yang diakui UNESCO tahun 2001 serta tahun 2003 termasuk wayang,
jumlahnya 47. Maka, total mahakarya warisan budaya dunia yang diakui 90.

"Proklamasi
yang ketiga kali ini kemungkinan adalah yang terakhir." Konvensi akan
segera dilaksanakan segera setelah 30 negara memiliki instrumen
ratifikasi dan disetujui, seperti yang sudah dilakukan 26 negara
sebelumnya," ungkap Matsuura.

"Lewat momentum
penghargaan UNESCO ini mestinya kita menata kembali pandangan tentang
keris," ungkap Ir Haryono Haryoguritno, pakar keris yang memimpin tim
riset pustaka dan lapangan juga berdiskusi selama setahun sejak Agustus
2004.


No comments:

Blog Archive