Wednesday, November 5, 2008

Khawatirkan Keselamatan Obama Pascapemilu

Khawatirkan Keselamatan Obama Pascapemilu

Rabu, 5 November 2008 - 09:33 wib

OBAMA masuk ke Occidental College, Los Angeles, California, AS, selepas lulus dari Punahou School di Hawaii sekitar awal 1980-an. Di sekolah itulah bakat kepemimpinan pria kelahiran 4 Agustus 1961 ini mulai terlihat.

Salah satu dosen politik di Occidental College, Dr Payne, sangat mengingat eks mahasiswanya ini sebagai salah satu mahasiswa yang aktif di kelas. "Saya mengenalnya ketika saya masih menjadi dosen di Occidental College. Sejak pertama saya melihat dia, saya lihat dia memang punya karisma dan punya dasar kuat untuk menjadi politikus. Dia sadar bahwa dirinya berbeda dan sangat tertarik dengan semua yang terjadi di sekitarnya," ujar Dr Payne.

Sejak awal, Dr Payne sudah melihat ada potensi besar di dalam diri Obama. Apalagi, sejak memasuki masa kuliah, kandidat Presiden AS dari partai Demokrat ini langsung masuk ke tim debat sekolahnya dan sangat aktif. Di saat itulah sang dosen mulai melihat ada sesuatu yang berbeda di dalam diri sang murid dan mulai mengingat satu nama, John F Kennedy.

Di mata Dr Payne, Obama sangat mirip dengan Kennedy. Semangat dan inspirasinya mirip dengan Presiden AS yang tewas ditembak pada 1963 itu. Selain itu, dia juga melihat Obama berusaha mewujudkan impian semua orang di AS, yaitu membawa perubahan. Bagi dosen di Emerson College ini, senator asal Illinois itu juga memiliki semangat layaknya Tom Bradley, mantan Wali Kota Los Angeles yang kalah dalam perebutan kursi Gubernur California 29 tahun lalu.

"Obama punya impian untuk mempersatukan semua orang seperti Tom Bradley yang memulai hidupnya sebagai cucu seorang budak dan kemudian menjadi wali kota Afro-American pertama di salah satu kota terbesar di AS, Los Angeles. Seperti yang sering saya katakan, 29 tahun kemudian Tom Bradley dan American Dream akan menjadi kenyataan pada Selasa depan (4/11/2008)," papar Dr Payne.

Selama menjadi muridnya, Obama sangat rajin. Dr Payne mengingatnya sebagai salah satu murid yang selalu dia perhatikan dan bahkan dia ingin sekali menulis biografi mantan mahasiswanya itu. Obama sendiri tidak lama berada di Occidental College. Setelah setahun, dia pindah ke Columbia University, sebuah keputusan yang menurut Dr Payne sangat tepat bagi anak muda seperti dirinya.

"Dia masih muda dan ingin mencari yang lebih baik, jadi dia pindah ke Columbia University. Dia ingin lebih maju. Menurut saya, ketika Anda masih muda dan memimpikan kehidupan di New York, Anda akan pergi ke sana seperti dia yang juga ingin ke Columbia," katanya.

Sejak Obama pindah ke Columbia University, Dr Payne tidak lagi bertemu dengannya. Terakhir kali, Dr Payne bertemu dengan mantan mahasiswanya itu sekitar setahun yang lalu. Saat itu, Obama sedang mengadakan event dengan Gubernur Massachusetts Devan Patrick di Boston Common, sebuah lapangan besar yang berfungsi mirip alun-alun di Indonesia.

"Profesor Payne, apa kabar?" sapa Obama saat itu sebagaimana dikenang Dr Payne. Mereka kemudian sempat berbincang- bincang tentang Martin Luther King di mana Dr Payne memberi saran kepada Obama untuk memiliki semangat dalam pidatonya.

"Menurut saya dia mampu memenuhi mimpi Martin Luther King. Saya rasa dia sedang meneruskan mimpi itu dan terus berusaha mewujudkannya," beber Dr Payne. Obama sendiri telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk mahasiswa Dr Payne saat ini. Banyak mahasiswa Emerson College yang mengidolakan tokoh ini, termasuk Michael McMannus yang memiliki banyak pernik terkait Obama dan telah bekerja di kantor kampanye Obama di Manchester, New Hampshire.

"Dia ini orang hebat, dia akan jadi Presiden AS berikutnya," tandas McMannus. Sementara, meskipun Obama diprediksi bakal menang, Dr Payne justru mengkhawatirkan mantan mahasiswanya itu.

"Saya mengkhawatirkan keselamatan Obama jika dia menjadi presiden. Saya takut nasib Obama akan berakhir seperti Kennedy. Saya harap dia tidak akan seperti Kennedy. Tapi orang seusia saya dan pernah mengalami masa-masa itu, dan saya pernah bekerja untuk Robert Kennedy (adik John F Kennedy yang tewas dibunuh pada 1968 saat berkampanye untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS). Saya ada di sana ketika dia tewas dan saya sangat mengkhawatirkan keselamatan Obama karena saya rasa banyak orang yang takut dengan perubahan yang dia bawa," pungkas Dr Payne. (sindo//mbs)

No comments:

Blog Archive