Saturday, November 1, 2008

Agus Condro : Berantas Korupsi Lewat Pondok Marhaen

Kamis, 16 Oktober 2008 - 13:58 wib


MENGAKU terima suap kepada wartawan bukanlah perkara mudah bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun hal ini tetap dijalani Agus Condro Prayitno.

Dampaknya bisa ditebak, koleganya sesama partai mengucilkannya bahkan pria kelahiran Batang, Jawa Tengah, 29 September 1960 ini dipecat dari jabatannya sebagai anggota komisi II DPR.

Saat ditemui okezone di sela-sela kesibukannya, suami Ella Nuraeni ini menolak disebut jika pengakuannya menerima cek senilai Rp500 juta sebagai ajang mencari sensasi.

"Sensasi apa? saya hanya ingin pejabat negara ini bersih. Itu saja," kata Agus saat itu berdiplomatis.

Ke depan, meskipun sudah dibuang dari FPDIP yang membesarkannya, Agus Condro akan tetap berpolitik. Pasalnya Agus sudah terjun ke politik 31 tahun yang lalu. Mulai dari Ketua DPC GMNI semasa masih pada tahun 1993, Korda GMNI Jateng DIY 1995, hingga Wakil Ketua DPD PDIP Jateng 1996 dan Pengurus Badiklatpus DPP PDIP dari 2002-sekarang.

Agus seakan tidak mau kalah dengan Mbah Tardjo yang lebih senior dari dirinya. Meskipun sudah tua, Mbah Tardjo tetap saja mendaftar lewat DPD.

Namun, baginya berpolitik tidak harus melalui lembaga DPR. Dia lebih memilih melakukan kaderisasi dengan membentuk lembaga kajian korupsi. Saat ini saja, Agus sudah mendirikan sebuah pondok anti korupsi di Batang, Jawa Tengah. Pondok yang mengajarkan pendidikan anti korupsi untuk anak-anak muda ini dia namakan Pondok Marhen.

Bagi Agus anti korupsi juga merupakan bagian dari nasionalisme dan patriotisme.

Meski begitu, bukan berarti Agus kapok masuk ke partai dan lembaga DPR. Dia sekarang hanya bersikap santai dan tidak menargetkan kapan harus masuk lagi ke DPR. Jika apa yang dikerjakannya nanti bagus, dia meyakini akan didorong lagi untuk maju ke DPR.
(uky)

No comments:

Blog Archive