Thursday, November 29, 2007

Cece, Anggota Sindikat Narkoba Internasional

Sementara Lim Jit Wee dan Cua Lik Chang alias Asop bertugas memasarkan ekstasi ke sejumlah bandar. Sindikat ini juga dibantu tiga orang Indonesia yakni Lim Pik Kiong, Monas, dan Thio Bok An. Ketiga orang itu mengedarkan ekstasi ke sejumlah pengguna.

Jaringan sindikat ini juga sudah membebaskan enam anggotanya yang sempat ditahan di India. Wnam warga Cina itu kini berada di Thailand dan akan masuk ke Indonesia untuk mendirikan pabrik shabu. Kabarnya mereka telah menyelundupkan sekitar 10 juta pil ekstasi ke Indonesia dengan kapal laut dari Belanda dengan dua kali pengiriman.

Sepak terjang sindikan Steven ini terkuak dalam penggerebekan di Taman Anggrek. Hampir setengah juta ekstasi disita dari sindikat ini sudah empat bulan beroperasi di Indonesia. Polisi juga menyita hampir Rp 2,5 miliar dan US$ 600 ribu. Dalam kasus ini, polisi bekerja sama dengan Interpol untuk mengejar tiga warga Malaysia yang bertugas sebagai pimpinan sindikat ini [baca: Polisi Kejar Gembong Narkoba ke Malays
clipped from www.liputan6.com
Liputan6
Cece, wanita yang ditangkap di rumah Ahmad Albar.

28/11/2007 18:30 Kasus Narkoba
Cece, Anggota Sindikat Narkoba Internasional

Liputan6.com, Jakarta: Badan Narkotika Nasional dan Markas Besar Polri menangkap seorang wanita yang diduga anggota sindikat narkoba internasional yang didalangi warga Malaysia. Cece ditangkap di rumah Ahmad Albar pada Selasa (27/11) setelah polisi mengembangkan kasus temuan setengah juta butir ekstasi di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Wanita ini merupakan istri Monas--tersangka yang ditangkap dalam penggerebekan di Taman Anggrek.

Menurut Direktur IV Narkoba Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Indradi Thanos, Cece berperan sebagai perantara penjual dari warga Malaysia ke pengedar di Jakarta. Jaringan sindikat itu sendiri dipimpin Albert alias Steven Law warga Malaysia. Steven mengirim dan mendatangkan ekstasi dari Belanda ke Indonesia. Selama di Jakarta, Steven dibantu Cheong Mun Yau dan Diong Chee Meng.

 blog it

No comments:

Blog Archive