Monday, November 26, 2007

Kontroversi Tabung Gas

Meski sudah banyak bukti yang ditemukan di lapangan, Deputi Direktur Pemasaran Pertamina, Hanung Budya, menolak jika dikatakan tabung yang bocor sangat banyak. Menurutnya, kebocoran hanya dua sampai tiga persen. Padahal, kepada Tempo beberapa waktu sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Faisal, menyatakan sekitar 11 persen tabung dikembalikan karena tidak memenuhi syarat.

Tidak heran kalau kemudian anggota Komisi Energi DPR, Bambang Wuryanto, meminta pemerintah mengevaluasi program konversi yang sudah dilakukan. Meski program ini diakui baik dan mulia, menurut Bambang niat saja tidaklah cukup.

Lantas, bagaimana sebenarnya proses tender dan pengadaan tabung elpiji untuk program konversi ini? Untuk selengkapnya dapat disaksikan dalam tayangan Singkap, yang merupakan hasil kerja sama Liputan 6 SCTV dengan Koran Tempo. Laporan ini juga dapat dilihat dalam Koran Tempo edisi Senin, 29 Oktober 2007.(ADO/Tim Singkap)
clipped from liputan6.com
Liputan6
PROGRAM KHUSUS

29/10/2007 05:19 Singkap
Kontroversi Tabung Gas



Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah memutuskan untuk mempercepat program konversi minyak tanah ke elpiji. Program penghapusan subsidi minyak tanah tadinya akan dilakukan bertahap hingga tahun 2012. Namun, karena harga minyak dunia terus merambat naik, pemerintah ingin tahun 2010 program itu sudah selesai [baca: Wapres: Konversi BBM Harus Dipercepat].

Niat pemerintah ini memang layak diapresiasi, karena ingin meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada tahun 2007, subsidi yang digelontorkan pemerintah untuk bahan bakar minyak sebesar Rp 61 triliun. Melalui program konversi, pemerintah berharap subsidi BBM berkurang menjadi Rp 54 triliun pada tahun 2008 dan akan terus berkurang setiap tahunnya.
[baca: Puluhan Tabung Elpiji Gratis Bocor].
 blog it

No comments:

Blog Archive